Usia
Mengkhawatirkan yang lebih tua meninggalkan dunia apakah yang muda merasa aman bahwa bukan dia yang dipanggil terlebih dahulu?
Mengkhawatirkan seorang yang terbaring tak berdaya sebab sakitnya, apakah yang sehat bugar merasa aman bahwa bukan dia yang dipanggil terlebih dahulu?
Seorang sahabat menasihati, "siap tidak siap, oish harus siap dengan berbagai kemungkinan yang ada."
Kematian itu sesuatu yang pasti bagi tiap yang hidup. Ketika Allah mentakdirkan kehilangan seseorang yang kita cintai, maka ianya bukanlah musibah yang meruntuhkan dunia. Allah yang Maha Mengetahui percaya bahwa kita mampu menghadapi musibah itu. Sebab Allah tidak akan menimpakan sesuatu yang tidak sanggup dihadapi hambaNya.
Yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan diri. Mempersiapkan diri menghadapi musibah atau kematian itu sendiri (yang akan datang pada kita). Allah memberikan ganjaran dan menggantikan dengan yang lebih baik bagi sesiapapun yang berkata Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'un. Allahumma'jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik] ketika ditimpa musibah, lalu ia bersabar atas musibah itu.
Ya Rabb berkahilah umur ibu hamba, jadikan ia bersabar atas ujian yang Engkau berikan :(
__________________________________________
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un." Mereka itulah yang mendapatkan pujian dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Qs. Al Baqarah: 155-157)
Ummu Salamah radhiallahu 'anha mengisahkan: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa ditimpa musibah, selanjutnya ia berkata:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
"Niscaya Allah melimpahkan pahala kepadanya dalam musibah yang menimpanya itu dan menggantikannya dengan yang lebih baik dari apa yang telah sirna darinya." Dan tatkala suamiku Abu Salamah meninggal dunia, akupun mengucapkan ucapan itu, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ternyata Allah menggantikanku dengan yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." (Riwayat Al Bukhari)
Read more...
Mengkhawatirkan seorang yang terbaring tak berdaya sebab sakitnya, apakah yang sehat bugar merasa aman bahwa bukan dia yang dipanggil terlebih dahulu?
Seorang sahabat menasihati, "siap tidak siap, oish harus siap dengan berbagai kemungkinan yang ada."
Kematian itu sesuatu yang pasti bagi tiap yang hidup. Ketika Allah mentakdirkan kehilangan seseorang yang kita cintai, maka ianya bukanlah musibah yang meruntuhkan dunia. Allah yang Maha Mengetahui percaya bahwa kita mampu menghadapi musibah itu. Sebab Allah tidak akan menimpakan sesuatu yang tidak sanggup dihadapi hambaNya.
Yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan diri. Mempersiapkan diri menghadapi musibah atau kematian itu sendiri (yang akan datang pada kita). Allah memberikan ganjaran dan menggantikan dengan yang lebih baik bagi sesiapapun yang berkata Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'un. Allahumma'jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik] ketika ditimpa musibah, lalu ia bersabar atas musibah itu.
Ya Rabb berkahilah umur ibu hamba, jadikan ia bersabar atas ujian yang Engkau berikan :(
__________________________________________
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un." Mereka itulah yang mendapatkan pujian dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Qs. Al Baqarah: 155-157)
Ummu Salamah radhiallahu 'anha mengisahkan: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa ditimpa musibah, selanjutnya ia berkata:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
"Niscaya Allah melimpahkan pahala kepadanya dalam musibah yang menimpanya itu dan menggantikannya dengan yang lebih baik dari apa yang telah sirna darinya." Dan tatkala suamiku Abu Salamah meninggal dunia, akupun mengucapkan ucapan itu, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ternyata Allah menggantikanku dengan yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." (Riwayat Al Bukhari)