Disleksia (I)
Bismillah
Meski ada aplikasinya di hp, kuabaikan blogger. Lama kutinggalkan kebiasaan menulis. Hari ini aku tergerak untuk menulis kembali. Berbagi cerita tentang boy 8y ku
Tentang bagaimana aku terkurung oleh pemikiran adanya disleksia didirinya. Frustasi melihatnya terbata bata membaca, terseok seok menulis tertukar m dan n, b dan d, bingung huruf vokal. Sedang tuntutan jenjang kelas 1 dg buku paket yg font nya sedemikian rupa, menuntutnya untuk bisa baca dan menulis. Melihat dia frustasi ketika diminta utk baca dan menulis, disitu hatiku sbg seorang ibu tersiksa.
Aku bersyukur anakku diasuh oleh wali kelas yg senior, tak jarang pula guru tsb mensupport ku untuk terus bersabar dan kerjasama dg nya yakni mengajar dan melatih anakku di rumah mengerjakan tugas tugas.
Baru akhir tahun kemarin ia tepat berusia 8tahun. Kami memasukkan dia SD di usia belum genap 7th di tahun ajaran tsb.
0 komentar:
Posting Komentar