Tegar Di Atas Sunnah

Kabar Muslimah

Maaf bukan resep Sop Kambing

>> Rabu, 23 September 2015

1 Tahun lalu,

Setelah hewan qurban disembelih, dan kami mendapatkan bagian yang kami inginkan, dipandu mama, aku memasakkan sop kambing.
Dan, surprise, aku menghidangkan sop kambing yang lezat. Tidak amis dan nikmat. Kami menikmati dengkul itu berdua semeja. Yeah! ❤️❤️❤️

Apakah ada hal lain yang membahagiakan selain melihat piring beliau menjadi kosong?
Ntahlah, bagiku, meski semua orang memuji atau memulangkan piring mereka dalam keadaan kosong (baca: tak bersisa karena nikmat), tetap yang terbaik adalah ketika melihat ibuku memakan hidangan buatanku dengan lahap.

Dan tepat di hari kepergiannya, itu yang sedang kulakukan. Aku sedang mempersiapkan sop daging agar ia mau makan karena papa mengabarkan mama kehilangan selera makan sehari sebelum keluar dari rumah sakit.

------
Takbiran, Riuh..
tapi
Rasaku datar..
Ntahlah spt satu keping puzzle yang hilang 

Read more...

KZL

>> Kamis, 17 September 2015

SAYA MAU LINE TELPON KAMI SEPERTI SEBELUMNYA. TITIK!


Kzl!
Penyewa seenaknya memutuskan jaringan telpon kami lalu membuat sambungan baru tanpa ijin dari kami pemilik bangunan.
Keterlaluan.

Mama...
Mereka jahat, jahat sekali telah berbuat sesukanya padahal kita sekeluarga menaruh kepercayaan thd mereka.

Apalah mereka niy apa tidak takut dengan satu rupiah yang kami keluarkan yang bukan kewajiban kami 
Subhanallah.



Read more...

Moment yang kelak kita rindui, suatu hari

>> Selasa, 08 September 2015

Setelah memiliki anak..


Terkadang kita hanya sekedar ingin menghabiskannya tanpa gangguan.
Menghabiskan secangkir teh sambil membaca tanpa gangguan.
Atau sekedar menghabiskan bacaan tanpa gangguan..
Sst.. Menghabiskan es krim favorit tanpa gangguan

Tapi, padahal meski sudah memiliki anak, aku selalu mengganggu ibuku menikmati semangkuk mie kuahnya

😄 masih berharap agar menikmati semua itu tanpa gangguan dengan anakmu yang masih kecil kecil?

#sambilmengenangtentang aku dan mama




Read more...

Tentangmu, air mata dan doa

>> Minggu, 26 Juli 2015

Katanya, obat rindu adalah perjumpaan. Tapi rinduku bagaimana kan terobati di dunia ini

Sesuatu membuat ku sadar bahwa aku tak sanggup... Aku merasa aku takkan sanggup ya Allah

Sehingga aku berdoa kepada Allah agar kelak bila suatu saat Dia takdirkan musibah itu akan datang menimpaku, giliran kami... Aku memohon agar jangan biarkan aku tahu lewat bendera kuning ataupun tenda yang terpasang di depan rumah. Aku merasa, kutakkan sanggup ya Allah.

Kemudian di hari itu, Allah takdirkan aku yang berada di samping mama, menemukannya sudah pergi ...

Dia lebih mengetahui yang terbaik bagi hamba Nya..

Yang kusadari hari itu, andai saja aku lebih cepat memeluknya seperti ketika aku menemukannya telah meninggal, tentulah kehangatan pelukan itu timbal balik.
Ya, kami tidak membiasakan menyatakan cinta lewat pelukan, itu kenyataan yang sangat pahit dan aku sedih pelukanku ku ungkapkan setelah ia tiada.

...
Seketika rumah menjadi ramai, tapi aku tetap merasa sendiri 

Seketika rumah menjadi riuh oleh kedatangan duka cita  tapi aku tetap tak dapat mendengarnya

Karena aku harus tetap berdiri, menahan sedih dan tangisku tumpah, agar adikku tidak pingsan di hari itu.
Meski aku sadar, berulang kali tubuhku ingin terjatuh, kakiku lemas...

...
Hampir saja pagi itu ceritanya berbeda. Tidak ada per andaian dsini karena Allah telah mengatur sedemikian rupa.

Yang aku ingat, pagi itu hujan rintik dengan volume deras yang semakin meningkat. Satu sisi hendak ke rumah mama, satu sisi bagaimana dengan anak anak? Kemudian suami mengajak 'tuk terobos saja! Kami diantar ke rumah mama sebelum suamiku berangkat kerja. 

Dan papa karena merasa harus jemput motor kesayangannya (tanpa motor beliau sulit kemana mana) , jadilah pagi terakhir itu menjadi terbalik. Papa yang senantiasa mendampingi mama selama  sakitnya, tidak ada di sampingnya ketika sakratul maut :(

Dan mie ayam yang kutitip ke papa pagi itu, plastiknya sydah berantakan kemana mana, aku sangat ingin menghabiskannya, tapi tak mampu mengunyahnya.

Aku tak sanggup melanjutkan ini..



Read more...
English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

tamu

Pengikut

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP