Tegar Di Atas Sunnah

Kabar Muslimah

Perut, cermin diri

>> Rabu, 25 Agustus 2010

"Hai orang - orang yang beriman, makanlah di antara rejeki yang baik - baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar - benar hanya kepadaNya kamu menyembah."
(Al-Baqarah 172)

...
Ramadhan, dalam makna yang dekat dengan perut adalah saat kita mampu menjaga makanan kita agar terjaminkan kedekatan agung dengan Allah. Di saat puasa, kita jaga pencernaan kita dari yang halal dan thayyib sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari semata karena mentaati Allah dan Mecintainya. Maka sungguh ia menjadi cermin, bahwa di luar Ramadhan, kita harus menjaganya dari yang syubhat dan yang haram. Jika dari yang halal saja kita bisa menjaga -selama Ramadhan-, maka dari yang syubhat, apalagii haram, insyaAllah kita bisa. Kita bisa! Maka itulah makna puasa. Itulah produknya. Itulah taqwa dalam maknanya bagi perut kita: Berhati - hatilah menjaga makananmu!

Karena sekerat daging yang tumbuh dari barang haram, maka neraka lebih layak baginya. Karena darah yang mengalir dari saripati makanan haram, syaithan berselancar ria di pembuluh - pembuluhnya. Karena anggota tubuh yang dialirinya, mudah terresonasi oleh frekuensi kema'siatan. Tergetar hati bukan oleh asma Allah, tetapi oleh selainnya. Berdesir jantung kita bukan oleh kalimat - kalimatNya yang suci mulia, tetapi justru oleh huruf, suara, dan rerupa yang menjijikkan nista.



Jagalah makananmu, begitu Ramadhan berpesan. Karena, betapa setiap tetes barang haram menjauhkan kita dari Allah selautan. Setiap keratnya, menghalangi doa - doa dan komunikasi mesra kita denganNya sekuat benteng beton berlapis sejuta.

Semoga pesan Ramadhan pada perut kita menggema hingga ke liuk - liuk usus
...
(tulisan diambil dari "saksikan bahwa aku seorang muslim")

Marhaban yaa Syahra Ramadhan

Semoga Allah berikan umur yang barokah sehinggakan kita bisa menikmati diri mengisi hari - hari dengan amalan yang semakin mendekatkan diri kita denganNya.

Selamat menikmati jamuan Allah di bulan Ramadhan. Menikmati manisnya iman. Mohon maaf lahir bathin.
semoga kia senantiasa...
- menjaga shalat, agar tidak termasuk orang yang berpuasa namun tak shalat
“Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)

- menjaga shalat berjamaah, terlebih bila seseorang itu segar, kuat, mempunyai waktu luang, dan tidak memiliki uzur say'i

- menjaga mata dari melihat yang diharamkan, menjaga telinga dari mendengar yang haram serta sia - sia *perbanyak mendengar murattal aja lagi bagus, berpahala udah gitu bisa sekalian memperbaiki tajwid kita ;), dan tentunya menjaga lisan dari segala kesiaan. Karena Allah tak butuh haus dan laparnya lisan orang yang senang bergunjing, berdusta, mencela, dan kesana kemari menabur bunyi - bunyi kesiaan.

- hadiri majelis ilmu, halaqoh

- perbanyak amalan - amalan yang mendekatkan diri kepada Allah

- menjaga makanan! Makanlah yang HALAL, karena HALAL itu PENTING dan ianya tanda syukur bila kita benar - benar hanya kepada Allah menyembah.

Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu :)

di tulis di facebook on Friday, July 23, 2010





0 komentar:

Posting Komentar

English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

tamu

Pengikut

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP