Lupakan tanganku..
Jabatan tangan antara lelaki dan wanita yang bukan mahram ketika silaturahmi apakah perlu?
Padahal, Dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kepala orang ditusuk jarum dari besi itu lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani dan Rauyani. Hadits Hasan)
Dan menurut Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah yang pernah ditanya tentang hal tersebut, maka beliau menjawab, “Tidak boleh berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahramnya, baik wanita tersebut masih muda ataukah sudah tua renta, baik lelaki yang berjabat tangan tersebut masih muda ataukah sudah tua renta, karena berjabat tangan ini bisa menimbulkan fitnah. Juga tidak dibedakan apakah jabat tangan ini ada pembatasnya atau tidak (langsung bersentuhan dengan kulit ataupun dilapisi dengan kain), hal ini dikarenakan keumuman dalil (larangan jabat tangan) juga untuk mencegah timbulnya fitnah.” (Fatawa Islamiyah)
Nah, meski itu dalam nuansa hari raya umat islam semisal Ied fithri sekalipun, tetap tidak ada keringanan untuk membolehkan berjabat tangan. Iya donk.. Jangan lantas perayaan yang seyogyanya itu baik, namun dinodai dengan sesuatu yang tidak dihalalkan, yakni berjabat tangan dengan yang bukan mahram itu tadi. Dan wajib menghargai siapapun mereka yang mengerjakan ketaatan kepada Rabbnya.
Hmm...bila berjabat tangan aja digambarkan dengan sedemikian rupa. Bagaimana sepasang kekasih yang hari - harinya ( dalam aktifitas berpacarannya) mereka isi dengan menggenggam tangan sebagai ungkapan mesra, perhatian, menjaga ketika menyeberang, atau apalah namanya?
Bagi yang hobi berjabat tangan, sudah lupakan tangan yang bukan mahram mu. Ada banyak rekan sesama jenismu yang bisa engkau jabat. Ikhwan dengan ikhwan, akhwat dengan akhwat. Apalagi mereka yang dikenal sebagai aktivis dakwah, enerjik, senantiasa optimis hidupnya, patut engkau jabat tangannya agar dapat kau rasakan kekuatan dari jabatan tangan mereka, sorot mata mereka. Moga - moga ketularan deh semangat mereka. Benarkan? Terasakan bedanya jabatan tangan orang yang bersemangat dengan yang diselimuti keputusasaan? Hanya bagi yang melakukannya akan paham ini. cheese ^
Padahal, Dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kepala orang ditusuk jarum dari besi itu lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani dan Rauyani. Hadits Hasan)
Dan menurut Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah yang pernah ditanya tentang hal tersebut, maka beliau menjawab, “Tidak boleh berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahramnya, baik wanita tersebut masih muda ataukah sudah tua renta, baik lelaki yang berjabat tangan tersebut masih muda ataukah sudah tua renta, karena berjabat tangan ini bisa menimbulkan fitnah. Juga tidak dibedakan apakah jabat tangan ini ada pembatasnya atau tidak (langsung bersentuhan dengan kulit ataupun dilapisi dengan kain), hal ini dikarenakan keumuman dalil (larangan jabat tangan) juga untuk mencegah timbulnya fitnah.” (Fatawa Islamiyah)
Nah, meski itu dalam nuansa hari raya umat islam semisal Ied fithri sekalipun, tetap tidak ada keringanan untuk membolehkan berjabat tangan. Iya donk.. Jangan lantas perayaan yang seyogyanya itu baik, namun dinodai dengan sesuatu yang tidak dihalalkan, yakni berjabat tangan dengan yang bukan mahram itu tadi. Dan wajib menghargai siapapun mereka yang mengerjakan ketaatan kepada Rabbnya.
Hmm...bila berjabat tangan aja digambarkan dengan sedemikian rupa. Bagaimana sepasang kekasih yang hari - harinya ( dalam aktifitas berpacarannya) mereka isi dengan menggenggam tangan sebagai ungkapan mesra, perhatian, menjaga ketika menyeberang, atau apalah namanya?
Bagi yang hobi berjabat tangan, sudah lupakan tangan yang bukan mahram mu. Ada banyak rekan sesama jenismu yang bisa engkau jabat. Ikhwan dengan ikhwan, akhwat dengan akhwat. Apalagi mereka yang dikenal sebagai aktivis dakwah, enerjik, senantiasa optimis hidupnya, patut engkau jabat tangannya agar dapat kau rasakan kekuatan dari jabatan tangan mereka, sorot mata mereka. Moga - moga ketularan deh semangat mereka. Benarkan? Terasakan bedanya jabatan tangan orang yang bersemangat dengan yang diselimuti keputusasaan? Hanya bagi yang melakukannya akan paham ini. cheese ^
0 komentar:
Posting Komentar