Tegar Di Atas Sunnah

Kabar Muslimah

Inisial aaa

>> Selasa, 12 Oktober 2010

Sudah 2 hari sepeda itu terparkir di depan warnet. Warnanya hijau, bukan dari merck mahal dan sudah tampak tua. Mungkin karena sudah tidak menarik lagi sehingga pemiliknya yang main di warnetku, meninggalkan dengan sengaja sepeda tersebut? Dan jika hari ini sepeda hijau yang sudah tidak menarik itu tidak juga diambil oleh si pemilik, maka kami akan menjualnya. Ya begitulah joke dari para penghuni warnet. Tentu saja tidak akan benar - benar dijual.
Sebagai seorang muslim, kita semua sudah tahu bagaimana islam mengajarkan kita ketika menemukan barang yang bukan milik kita. Amanah adalah salah satunya! Aku hanya bingung, bagaimana mungkin sepeda ini bisa terlupakan oleh pemiliknya? Apa dia benar-benar lupa? Tidak ingat sepedanya ketinggalan atau mungkin dia ingat sepedanya ketinggalan tapi lupa dimana menaruhnya? Oh sungguh manusia itu beraneka ragam kelakuannya. Dan terkadang membuatmu tercengang.

Akhirnya si pemilik datang menjemput sepedanya. Padahal hampir saja mau dijual oleh teman abangku. Joke ! hehe. Sayangnya, aku tidak bertemu dengan si pemilik sepeda ketika ia mengambil sepedanya. Dengar - dengar, ia seorang pemuda, lebih kurang seusia dengan ku atau mungkin lebih muda dari ku. Dan pemuda tersebut, si pemilik sepeda adalah pelanggan tetap kami. Yang ternyata dalam seminggu, aku bisa lebih dari dua kali melihat ia main. Dulu sih , kalau sekarang sudah jarang melihatnya main pada jam shift ku . Dan selalunya login dengan menggunakan inisial yang sama. Sepertinya...Hampir tidak pernah menggunakan nama.

Uniknya dari pemuda ini selain penampilannya yang sederhana dengan wajah khas indonesia yakni berkulit sawo matang, bentuk mata agak besar, dan postur tubuh yang sedang, adalah keteguhan imannya. Shalat sudah menjadi kebutuhannya. Tidak perduli dengan aktivitas internet yang masih berjalan dan masih dia butuhkan. Ketika adzan dari masjid yang tak jauh dari warnet, memanggil orang-orang beriman untuk shalat, ia tinggalkan sejenak aktivitas internetnya dan dengan kepercayaan penuh meninggalkan barang-barangnya di room net . Aku tidak tahu persis apakah kepercayaan itu untuk dia berikan kepada kami atau bukan. Yang ku ingat setiap kali ijin shalat dia hanya berkata "Mba, saya shalat dulu ya.". Hanya sekedar memberitahu tanpa pesan bahwa dia hendak menitipkan barang bawaannya. Sebenarnya sebuah sikap yang tidak mengherankan dari seorang beriman, sebab baginya segala sesuatu adalah milik Allah dan tidak ada satu pun yang kebetulan melainkan memang ditakdirkan untuk kita.

Kini ia selalu datang dengan mengendarai motor, tidak lagi datang dengan sepedanya yang sudah tampak tidak menarik itu. Padahal aku berharap dia datang dengan sepedanya, untuk di pinjam sebentar, demi mengulang kembali perasaan bahagia ku berjalan sekehendak hati dengan bersepeda!

aaa inisial dari apa ya kira-kira?


0 komentar:

Posting Komentar

English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

tamu

Pengikut

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP