katakan InsyaAllah
"sepp..insyaAllah kita bertemu di lobi RS jam 11 ya", sebait sms dariku sebelum mendapati bahwa ternyata itu pulsa terkahir.
Manusia berencana, namun dengan ijin Allah yang Maha Berkehendak lah segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar tanpa halangan sedikitpun. Inilah yang terjadi hari ini. Berencana hendak membesuk sahabat ketika di SMA yang sedang terbaring lemah di RS tidak berjalan mulus sesuai rencana yang telah ku rancang.
Tugas yang tak terelakkan serta tidak ada satupun yang bersedia sebentar saja menggantikan peranku untuk menangani bisnis yang kami jalani ini (maklum masih ada yang berpendapat, puasa membuat jam segini -jam 11 siang- sangat berarti untuk mengganti jam tidur..hihi), memaksa diri untuk menerima kenyataan ini "oh tidaaakk...!! tidak ada yang mengerti posisiku!" (
Manusia berencana, namun dengan ijin Allah yang Maha Berkehendak lah segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar tanpa halangan sedikitpun. Inilah yang terjadi hari ini. Berencana hendak membesuk sahabat ketika di SMA yang sedang terbaring lemah di RS tidak berjalan mulus sesuai rencana yang telah ku rancang.
Tugas yang tak terelakkan serta tidak ada satupun yang bersedia sebentar saja menggantikan peranku untuk menangani bisnis yang kami jalani ini (maklum masih ada yang berpendapat, puasa membuat jam segini -jam 11 siang- sangat berarti untuk mengganti jam tidur..hihi), memaksa diri untuk menerima kenyataan ini "oh tidaaakk...!! tidak ada yang mengerti posisiku!" (
gusraaakk...lebay.comm). Apa yang kulakukan? Tentu saja segera mengatur rencana berikutnya (..Dengan ijin Mu ya Allah, semoga Engkau perkenankan :) ). Menjadual ulang rencana membesuk. Yang tadinya janjian di lobi Rumah Sakit jam 11, berubah menjadi jam 2-an.
Ya. Hal - hal yang tak terduga bisa datang begitu saja. Pulsa yang ternyata habis, ketika hendak mengisi ada client yang tiba - tiba saja datang. Rekan yang menggantikan kurang tidur sehingga butuh istirahat dan baru siang bisa menggantikan. Urusan dengan client yang belum selesai. Membantu adik yang mengundang tamu untuk menyiapkan ifthar di rumah. MasyaAllah..semuanya datang begitu saja, jauh dari dugaan ketika mengatur jam janjian untuk membesuk bersama.
Nasib, negosiasi pengaturan ulang jadual besuk berbenturan dengan teman yang lain. Yasudahlah..Tekad sudah membulat maka harus ditunaikan "Pokoknya meskipun sendiri, hari ini hamba tetap membesuk hambaMu yang sedang sakit ya Rabb. Mudahkan jalan hamba wahai Allah yang Maha Pengasih ;)!"
Masih di ruko. Sambil menunggu jam dua tiba, ada hal menarik yang terus saja kupikirkan meski jemariku sibuk klik sana klik sini demi membaca semua artikel menarik. Tentang InsyaAllah
"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu : " Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, kecuali (dengan menyebut) 'Insya Allah'." ( QS Al Kahfi : 23-24).
Betapa ianya menjadi sebuah kebutuhan untuk senantiasa disertakan dalam perbuatan yang hendak dilakukan. Sebuah adab. Sebuah pernyataan bahwa kita telah bertekad, berazzam hendak menunaikan suatu perbuatan. Jelas ada kesungguhan untuk memenuhinya, namun semuanya itu kita kembalikan kepada Allah yang Maha Mengetahui. Menyandarkan segala urusan pada kehendak Allah. Mmm..tetapi ini bukan seperti yang pernah kita temukan dalam keseharian mereka yang menggunakannya -insyaAllah- sebagai suatu ucapan dengan niat untuk tidak bersungguh - sungguh dengan janjinya loh ya. Lalu kelak ketika orang yang dijanjikan datang menuntut janji yang belum terpenuhi itu, seenaknya berdalih "kan aku bilang insyaAllah" (??? sungguh mengherankan _ _")
Alhamdulillah tiba di Rumah Sakit dengan selamat, meski sempat salah lift. Seharusnya aku menggunakan lift dari pintu belakang bukannya lift dari pintu utama. Jadi aja nyasar ke kamar inap ibu bersalin (*blushing*).
Subhanallah nya, aku bertemu sahabat SMA ku yang kemarin berhalangan hadir ifthar di rumahku. Wow...ternyata inilah kenapa Allah menakdirkan aku untuk datang jam 2-an saja. Karena Dia Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Aku bertemu teman yang dari kemarin sangat ingin kutemui, tapi selalu saja tidak pas waktunya.
(ditulis pada 17Agust'10, tapi baru disempurnakan dan dipublish 18Agust'10..hehe)
Ya. Hal - hal yang tak terduga bisa datang begitu saja. Pulsa yang ternyata habis, ketika hendak mengisi ada client yang tiba - tiba saja datang. Rekan yang menggantikan kurang tidur sehingga butuh istirahat dan baru siang bisa menggantikan. Urusan dengan client yang belum selesai. Membantu adik yang mengundang tamu untuk menyiapkan ifthar di rumah. MasyaAllah..semuanya datang begitu saja, jauh dari dugaan ketika mengatur jam janjian untuk membesuk bersama.
Nasib, negosiasi pengaturan ulang jadual besuk berbenturan dengan teman yang lain. Yasudahlah..Tekad sudah membulat maka harus ditunaikan "Pokoknya meskipun sendiri, hari ini hamba tetap membesuk hambaMu yang sedang sakit ya Rabb. Mudahkan jalan hamba wahai Allah yang Maha Pengasih ;)!"
Masih di ruko. Sambil menunggu jam dua tiba, ada hal menarik yang terus saja kupikirkan meski jemariku sibuk klik sana klik sini demi membaca semua artikel menarik. Tentang InsyaAllah
"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu : " Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, kecuali (dengan menyebut) 'Insya Allah'." ( QS Al Kahfi : 23-24).
Betapa ianya menjadi sebuah kebutuhan untuk senantiasa disertakan dalam perbuatan yang hendak dilakukan. Sebuah adab. Sebuah pernyataan bahwa kita telah bertekad, berazzam hendak menunaikan suatu perbuatan. Jelas ada kesungguhan untuk memenuhinya, namun semuanya itu kita kembalikan kepada Allah yang Maha Mengetahui. Menyandarkan segala urusan pada kehendak Allah. Mmm..tetapi ini bukan seperti yang pernah kita temukan dalam keseharian mereka yang menggunakannya -insyaAllah- sebagai suatu ucapan dengan niat untuk tidak bersungguh - sungguh dengan janjinya loh ya. Lalu kelak ketika orang yang dijanjikan datang menuntut janji yang belum terpenuhi itu, seenaknya berdalih "kan aku bilang insyaAllah" (??? sungguh mengherankan _ _")
Alhamdulillah tiba di Rumah Sakit dengan selamat, meski sempat salah lift. Seharusnya aku menggunakan lift dari pintu belakang bukannya lift dari pintu utama. Jadi aja nyasar ke kamar inap ibu bersalin (*blushing*).
Subhanallah nya, aku bertemu sahabat SMA ku yang kemarin berhalangan hadir ifthar di rumahku. Wow...ternyata inilah kenapa Allah menakdirkan aku untuk datang jam 2-an saja. Karena Dia Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Aku bertemu teman yang dari kemarin sangat ingin kutemui, tapi selalu saja tidak pas waktunya.
(ditulis pada 17Agust'10, tapi baru disempurnakan dan dipublish 18Agust'10..hehe)
0 komentar:
Posting Komentar